13 Terapi Anak Autis untuk Meningkatkan Keterampilan dan Kualitas Hidup
Terapi anak autis dapat membantu anak menguasai berbagai keterampilan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang bisa menimbulkan masalah pada keterampilan interaksi sosial, komunikasi, dan pola perilaku anak.
Anak-anak biasanya menunjukkan gejala autis dalam tahun pertama kehidupannya. Sementara itu, sebagian kecil anak baru mengembangkan gejala di antara usia 18-24 bulan. Tingkat keparahan kondisi ini berkisar dari ringan hingga berat.
Terapi anak autis
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 54 anak diidentifikasi dengan autisme.
Gangguan ini dapat ditandai dengan terlambat berbicara, sulit berinteraksi dengan orang lain, menghindari kontak mata, tampak tidak menyadari saat diajak berbicara, bertingkah laku tidak biasa, hingga sulit beradaptasi saat rutinitas berubah.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul seputar masalah ini adalah: apakah autis bisa disembuhkan?
Faktanya, tidak ada obat atau metode yang bisa menyembuhkan autisme. Namun, terapi untuk anak autis dapat membantu mengurangi gejalanya.
Tidak sedikit pula yang mempertanyakan terapi apa saja untuk anak autis. Berikut adalah beberapa jenis terapi autisme yang bisa dilakukan:
1. Terapi perilaku dan komunikasi
Karena gangguan autisme dapat menyebabkan masalah pada keterampilan komunikasi dan perilaku anak, maka terapi untuk anak autis ini diperlukan.
Terapi perilaku adalah kegiatan yang dapat membantu mengurangi perilaku bermasalah dan mengajarkan keterampilan baru pada anak.
Terapi perilaku dan komunikasi juga mengajarkan bagaimana bertindak dalam situasi sosial atau berkomunikasi lebih baik dengan orang lain.
Selain itu, anak autis dapat mempelajari keterampilan baru dan mempraktikkannya ke berbagai situasi.
2. Terapi wicara
Penyandang autisme dapat mengalami gangguan bicara sehingga sulit untuk berbahasa. Namun, terapi wicara bisa membantu anak berbicara dan menjadi lebih baik dalam berkomunikasi.
Selain melakukan cara mengajar anak autis berbicara, terapi ini juga dapat melibatkan kemampuan nonverbal, seperti kontak mata, bergiliran dalam bercakap, menggunakan dan memahami gerakan.
Anak juga bisa belajar mengekspresikan dirinya menggunakan simbol gambar atau bahasa isyarat.
3. Terapi okupasi
Terapi okupasi membantu anak autis melakukan tugas sehari-hari dengan menemukan cara yang lebih mudah dan memaksimalkan kemampuan mereka, seperti memegang sendok atau mengancingkan baju dengan benar.
Terapi anak autis ini juga berfokus pada kebutuhan dan tujuan anak, misalnya melakukan perawatan diri, pengembangan diri, atau kegiatan lainnya.
4. Applied Behavior Analysis (ABA)
Applied Behavior Analysis (ABA) dapat memperkuat perilaku positif dan mencegah perilaku negatif untuk meningkatkan berbagai keterampilan.
ABA terdiri dari berbagai jenis, seperti early intensive behavioral intervention (EIBI), discrete trial training (DTT), atau pivotal response treatment (PRT).
Tujuan terapi ini didasarkan pada kebutuhan individu, misalnya komunikasi, keterampilan sosial, perawatan diri, atau sekolah.
Kemajuan anak penyandang autis pun akan dilacak dan diukur dari waktu ke waktu.
5. Terapi visual
Penanganan anak autis selanjutnya adalah terapi visual. Metode pembelajaran komunikasi ini dilakukan melalui gambar.
Sistem Komunikasi Pertukaran Gambar (PECS) menggunakan simbol gambar untuk mengajarkan keterampilan komunikasi.
Anak akan menggunakan simbol gambar tersebut untuk untuk bertanya dan menjawab pertanyaan atau melakukan percakapan.
Terapi ini dirancang untuk anak autis yang tidak dapat berbicara, tidak dapat memahami, atau sulit dipahami.
6. Terapi perkembangan
Cara menangani anak autis dapat dilakukan dengan terapi perkembangan.
Terapi autis ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan anak dengan membantu mereka membentuk hubungan yang positif dengan orang lain.
Terapi perkembangan juga membantu anak belajar keterampilan sosial, komunikasi, dan hal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Terapi keluarga
Terapi keluarga memungkinkan orangtua atau anggota keluarga lainnya untuk mempelajari cara bermain dan berinteraksi dengan anaknya yang memiliki autisme.
Terapi autis ini akan meningkatkan keterampilan interaksi sosial, mengelola perilaku bermasalah, serta mengajarkan keterampilan dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
8. Terapi keterampilan sosial
Terapi keterampilan sosial mengajarkan anak keterampilan yang dibutuhkannya untuk berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam melakukan percakapan atau memecahkan masalah.
Dalam terapi anak autis ini, mereka akan terlibat dalam pelatihan percakapan yang dilakukan dalam kelompok atau hanya empat mata.
9. Terapi pendidikan
Penanganan anak autis selanjutnya dapat dilakukan dengan terapi pendidikan. Terapi autis ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku anak.
Dalam terapi pendidikan, anak akan diberikan program pendidikan yang sangat terstruktur. Anak-anak prasekolah yang menerima terapi ini sering menunjukkan kemajuan yang baik.
10. Terapi sensori
Penyandang autisme disinyalir memiliki gangguan pemrosesan sensorik yang menyebabkan masalah dalam memproses informasi sensorik, seperti sentuhan, keseimbangan, dan pendengaran.
Terapi sensori akan menggunakan sikat, mainan, trampolin, dan benda lainnya untuk merangsang berbagai indra yang dimiliki anak.
11. Terapi bermain
Cara terapi anak autis di rumah dapat dilakukan melalui terapi bermain.
Terapi bermain merupakan bentuk konseling dengan menggunakan permainan guna mengatasi gangguan perilaku pada anak, termasuk autisme.
Contoh mainan terapi anak autis dapat berupa puzzle, balok susun, lego, atau plastisin.
Melalui terapi bermain, anak autis dapat melatih kemampuan sosialisasi dan emosional, meningkatkan keterampilan bahasa atau komunikasi, serta memperluas cara bermain dan terhubung dengan orang lain.
12. Terapi fisik
Sebagian anak autis dapat mengalami masalah pada perkembangan motoriknya. Terapi fisik dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Terapi autis ini meliputi aktivitas dan latihan yang membangun keterampilan motorik sekaligus meningkatkan kekuatan, postur, dan keseimbangan tubuh.
Tujuan dilakukannya terapi fisik adalah membantu meningkatkan kemampuan motorik anak dengan melatih kekuatan otot dan koordinasi tubuhnya sehingga mereka dapat lebih mudah bermain dengan anak-anak lain.
13. Terapi biomedis
Terapi biomedis pada autism spectrum disorder sering kali dianggap sebagai pengobatan komplementer dan alternatif. Beberapa contohnya adalah pemberian vitamin, diet khusus, probiotik, dan terapi oksigen hiperbarik.
Terapi ini dilakukan karena disinyalir terdapat gangguan metabolisme pada penyandang autis yang mempengaruhi susunan saraf pusatnya.
Tujuan penanganan anak autis
Itulah beberapa cara mengatasi anak autis. Memang belum ada obat khusus untuk autisme sampai saat ini. Namun, berbagai terapi anak autis di atas dapat meningkatkan perkembangan anak.
Tujuan penanganan anak autis adalah untuk memaksimalkan kemampuan anak, mengurangi gejala autisme, dan serta mendukung perkembangan dan pembelajarannya.
Semakin dini penanganan yang dilakukan, semakin terbantu anak dalam mempelajari keterampilan sosial, komunikasi, fungsional, dan perilaku dengan baik.
Sementara itu, masalah interaksi, sosial, dan komunikasi pada anak autisme dapat menyebabkan:
1. Masalah pada proses belajar.
2. Ketidakmampuan untuk mandiri.
3. Isolasi diri dari lingkungan sosial.
4. Menjadi korban bullying.
5. Stres dalam keluarga.
Oleh sebab itu, terapi untuk anak autis ringan hingga berat perlu dilakukan. Jika anak didiagnosis menyandang autisme, konsultasikan dengan kami mengenai strategi penanganan yang tepat.
Jika Anda ingin bertanya lebih jauh tentang program terapi di klinik hati atau membutuhkan saran layanan terapi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan kami secara online. Penyakit yang tidak kunjung sembuh atau ada saudara teman anda yang sedang sakit. Bisa datang kepada kami, dengan perantara Kami Insya Allah sembuh atas ijin Allah SWT.
Info Lebih Lanjut Hub : 0821 1541 1233
Kesembuhan Datang dari Allah Keselamatan dan Kepuasan Pasien Tanggung Jawab Kami.
Semoga Allah memberkahi hari ini dan Allah mudahkan setiap urusan, memberikan rezeki yang halal dan baik, melapangkan hati, dan meringankan langkah kita dalam kebaikan.
0 Komentar
Terimakasih Atas Kritik Dan Sarannya