Manfaat Terapi Menulis Jurnal Untuk Anda Yang Pernah Mengalami Trauma


 

Assalamualaikum Wb.Wb


Bagi Anda yang mengalami rasa stres atau depresi, mungkin saatnya mencoba terapi menulis. Terapi ini masih termasuk dalam art therapy. Anda hanya perlu buku dan alat tulis untuk melakukannya.


Terapi menulis digunakan oleh beberapa ahli kesehatan mental untuk mengatasi stres dan depresi dan kecemasan dalam diri seseorang. Bentuknya beragam mulai dari menulis jurnal, menulis diari, hingga puisi sekalipun. Lewat media ini, seseorang bisa mengekspresikan apa yang mengganjal dalam dirinya.


Jenis dan contoh terapi menulis

Ada beberapa jenis media untuk terapi menulis, di antaranya:


1. Puisi

2. Narasi

3. Dialog

4. Storytelling

5. Cerita humor

6. Jurnal

7. Cerpen

8. Novel

9. Diari


Apa pun jenisnya sama-sama bagus karena bisa dengan mudah mengadaptasikannya ke masalah atau situasi yang tengah dihadapi. Umumnya, terapis menggunakan metode ini untuk meningkatkan  efektivitas terapis individu maupun kelompok.


Lebih jauh lagi, terapi menulis bisa menjadi wadah seseorang mengungkapkan apa pun yang dirasakannya:


1. Menulis tentang tema spesifik seperti menggambarkan bagaimana depresi yang dirasakan

2. Menulis surat kepada orang atau subjek target kemarahan

3. Menulis surat untuk obat yang membuat ketergantungan dan menggambarkan seberapa pentingnya

4. Menulis diari harian untuk mengenali perasaan

5. Memantau perilaku baru seperti berhenti mengonsumsi obat-obatan


Tahapannya adalah dengan menuliskan sebuah topiknya. Kemudian, lakukan review dan refleksikan dengan cara menutup mata serta mengambil napas panjang. Selidiki juga perasaan apa yang muncul di hati Anda selama 5-15 menit.


Ketika terapi ini sudah dilakukan secara berkala, terapis akan meminta untuk membaca ulang. Dengan demikian, akan ada pemahaman lebih baik tentang diri sendiri.


Manfaat terapi menulis

Terapi menulis juga bisa menjadi pilihan bagi remaja yang menghadapi masalah karena mereka kerap kewalahan dengan perasaan serta emosi yang muncul. Mereka belum tahu secara pasti bagaimana cara menghadapi situasi sulit dengan tepat.


Dalam konteks menulis jurnal atau buku harian sendiri, tidak semua orang bisa dengan mudah melakukannya. Ada individu yang memang suka menulis, ada pula yang tidak. Di sinilah pentingnya peran terapis berlisensi untuk membantu mengekspresikan perasaan dalam tulisan.


Lebih jauh lagi, ada banyak manfaat terapi menulis, di antaranya:


1. Terapi gangguan psikologis

Manfaat paling utama dari terapi menulis adalah efektif sebagai bagian dari penanganan berbagai gangguan psikologis mulai dari depresi, cemas berlebih, OCD, penyalahgunaan zat tertentu, gangguan makan, hingga penyakit kronis.


Bahkan, menulis juga bisa menjadi media berdamai dengan kesedihan atau kehilangan. Menulis ini merupakan solusi masalah interpersonal, komunikasi, hingga bagi yang merasa rendah diri.


2. Menajamkan daya ingat

Terapi dengan menulis jurnal sangat efektif membantu meningkatkan daya ingat hingga merekam kejadian demi kejadian penting setiap harinya. Menuangkannya dalam tulisan saja sudah bisa membuat seseorang merasa lebih rileks di penghujung hari.


3. Meredakan stres

Bagi individu yang mengalami kejadian sangat memicu stres atau traumatis, menulis secara ekspresif bisa menimbulkan efek penyembuhan cukup signifikan. Umumnya, terapis akan meminta subjek menuliskan pengalaman traumatis mereka selama 15 menit selama beberapa hari dalam seminggu.


4. Menemukan sudut pandang baru

Menuangkan apa yang ada di pikiran dalam tulisan juga bisa membantu melihat berbagai hal dari perspektif baru. Bahkan, menulis dapat menemukan makna dari situasi yang memicu stres maupun pengalaman negatif sekalipun.


5. Kualitas hidup lebih baik

Terapis yang telah menggunakan metode ini juga menemukan bahwa klien mereka memiliki kesehatan lebih baik setelah rutin menulis. Klien lebih jarang sakit karena sistem kekebalan tubuh mereka meningkat. Bahkan, subjek yang merupakan murid sekolah atau mahasiswa juga menunjukkan peningkatan nilai akademis.


Terapi menulis untuk menyelami pikiran

Sebenarnya, bukan metodenya yang menjadi tolok ukur efektif tidaknya terapi menulis. Kekuatan dari terapi ini ada pada pikiran subjeknya, bukan pada kertas atau alat tulisnya. Tak harus menulis, ada pula terapis yang meminta kliennya menuliskan surat elektronik kepadanya ketika stres atau kecemasan mulai kambuh.


Tujuan dari terapi menulis bukan agar mudah dimengerti orang lain, melainkan untuk membuat cerita lengkap yang bisa terhubung dengan memori tertentu. Ketika seseorang menceritakan kejadian traumatis dalam bentuk tulisan, ini dapat membantu menghentikan siklus pikiran yang berdampak buruk bagi mental.


Kunci dari terapi menulis ini adalah menggali emosi dan perasaan sedalam-dalamnya. Utamanya, pikiran yang negatif atau traumatis. Membiasakan diri terpapar dengan emosi ini perlahan dapat membuat mental tercerahkan.


Di sisi lain, menuangkan pula harapan atau optimisme masa depan dalam bentuk tulisan juga dapat membantu berdamai dengan pengalaman traumatis. Fokus pada hal-hal positif juga dapat membantu meredakan trauma.


Mana metode yang paling tepat ketika akan melakukan terapi menulis mungkin berbeda-beda antara satu orang dan lainnya. Hal terpenting adalah tetap konsisten menulis dan menggali perasaan sedalam-dalamnya.



Jika Anda ingin bertanya lebih jauh tentang  program terapi di klinik hati atau membutuhkan saran layanan terapi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan kami secara online. Penyakit yang tidak kunjung sembuh atau ada saudara teman anda yang sedang sakit. Bisa datang kepada kami, dengan perantara Kami Insya Allah sembuh atas ijin Allah SWT.



Info Lebih Lanjut Hub : 0821 1541 1233



Kesembuhan Datang dari Allah Keselamatan dan Kepuasan Pasien Tanggung Jawab Kami.



Semoga Allah memberkahi hari ini dan Allah mudahkan setiap urusan, memberikan rezeki yang halal dan baik,  melapangkan hati, dan meringankan langkah kita dalam kebaikan. Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar dan bersyukur.

 


Sekian dan terimakasih atas waktunya.



Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


0 Komentar