Apa Itu Philophobia Dan Cara Mengatasinya Salah Satunya Fobia Untuk Jatuh Cinta


 

Assalamualaikum Wb.Wb


Jatuh cinta bisa menjadi salah satu hal yang paling indah dan membahagiakan bagi kehidupan seseorang. Namun ternyata, hal ini dapat memberikan efek yang berbeda bagi sebagian orang lainnya.


Di saat orang lain sedang bahagia karena jatuh cinta, beberapa orang lain justru merasakan ketakutan ketika dia mulai merasakan tanda-tanda jatuh cinta. Memang, merasa takut untuk jatuh cinta adalah hal yang wajar. Tetapi, hal itu tentu dalam batas tertentu.


Jika seseorang merasa bahwa jatuh cinta adalah hal yang sangat menakutkan, maka berhati-hatilah. Bisa jadi, orang tersebut mengalami philophobia atau fobia jatuh cinta.


Seperti jenis fobia lainnya, philophobia pun akan membuat penderitanya mengalami kecemasan dan ketakutan ketika dalam kondisi tertentu. Mereka akan takut jatuh cinta dan mengalami kejadian tak terduga ketika menjalin hubungan dengan orang lain.


Adapun hal yang mendasari seseorang menjadi fobia terhadap cinta adalah karena dia terluka oleh seseorang di masa lalunya. Bisa saja dia pernah disakiti dan dikhianati sampai akhirnya kehilangan kepercayaan pada cinta.


Lantas, sebenarnya apa itu philophobia dan cara mengatasinya? Simak ulasannya di bawah ini


1. Apa itu philophobia?


Pernahkan kamu mendengar istilah apa itu philophobia sebelumnya? Secara harfiah, philophobia berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos (cinta) dan fobos (ketakutan). Istilah ini merujuk pada seseorang yang takut untuk jatuh cinta atau mungkin takut pada sesuatu yang berhubungan dengan cinta.


Orang dengan fobia ini akan merasa rasa kasih sayang adalah hal yang tidak masuk akal. Mereka pun akan merasa takut atau panik hanya dengan memikirkan tentang cinta dan hal yang berkaitan dengan cinta.



Ketakutan ini tentu disebabkan oleh berbagai hal, termasuk karena hubungan masa kecilnya dengan orang tua tidak begitu baik. Jika memori buruk yang dimiliki seseorang tidak dikelola dengan baik, maka itu akan memberikan dampak yang cukup signifikan di masa depannya.


Tak hanya soal masa lalunya, namun lingkungan dan kepribadian seseorang juga dapat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami fobia ini. Mereka pun akan berakhir dengan takut jatuh cinta dan sulit membuka hati untuk orang yang baru.


2. Ciri-ciri philophobia


Sejauh ini, memang tidak ada ciri khusus yang dapat diklasifikasikan sebagai gejala philophobia. Hal ini disebabkan karena fobia ini tidak termasuk dalam gangguan jiwa eksplisit.


Meski tidak terlihat secara jelas, namun fobia ini dapat menampilkan sisi gelap psikologi seseorang. Philophobia ini dapat menyebabkan penderitanya depresi, isolasi dari lingkungan sekitar, hingga penyalahgunaan zat berbahaya.


Adapun ciri seseorang mengalami philophobia ini adalah akan mudah merasa insecure, menyesali masa lalu secara terus-menerus, dan meragukan komitmen pasangannya ketika dia sudah kembali menjalin hubungan.


Selain itu, fobia untuk jatuh cinta ini pun akan membuat penderitanya menjadi selalu berpikir negatif ketika ada yang mendekatinya. Mereka juga secara tidak langsung akan merasa takut ketika bersama orang yang disayanginya.


Di sisi lain, karena kegagalannya di masa lalu, orang dengan fobia ini akan merasa sangat bersalah atas apa yang telah terjadi. Mereka sering kali menghindari orang yang disukai atau disayangi karena menganggap dirinya tidak layak untuk siapa pun.


3. Gejala philophobia


Orang yang menderita philophobia memang tidak mengalami ketakutan atau kecemasannya setiap hari. Tetapi, untuk sebagian orang, fobia ini dapat terjadi beberapa kali sehingga menghalanginya untuk menjalani kehidupan dengan normal.


Ketakutan untuk jatuh cinta pada kasus philophobia bukanlah hal yang wajar. Hal ini disebabkan karena penderitanya akan mengalami gangguan kecemasan hanya karena berpikir bahwa mereka akan jatuh cinta pada seseorang.


Sedangkan, untuk gejala fisiknya, seseorang yang mengalami philophobia akan mengalami beberapa hal. Seperti rasa cemas berlebih, pusing, menghindari emosi terhadap lawan jenis, badan yang terasa lelah, keringat berlebih, peningkatan detak jantung, sesak napas, sakit perut, dan kondisi pikiran yang tidak stabil.


4. Penyebab philophobia


Philophobia bukanlah ketakutan yang muncul secara tiba-tiba. Namun, dapat terjadi karena beberapa hal yang disebabkan oleh manusia. Salah satunya yaitu trauma atau insiden di masa lalu yang menyebabkan kekhawatiran berlebih untuk melanjutkan hubungan romantis dengan orang baru.


Trauma ini mungkin sebagian besar disebabkan oleh hubungan percintaan seseorang sebelumnya. Namun, trauma ini juga tidak dapat dilepaskan dari pengalaman tidak mengenakan pada masa kanak-kanak seseorang.


Meskipun peristiwa tersebut telah terjadi belasan atau mungkin puluhan tahun lalu, tetapi memori anak-anak sangatlah kuat. Sehingga, sangat mungkin jika ingatan buruk tersebut terbawa sampai mereka dewasa.


Hal terakhir yang dapat menjadi penyebab philophobia adalah genetika. Hal ini mungkin termasuk kedalam kasus yang jarang terjadi. Tetapi, para ahli mengklaim jika kecemasan atau fobia seseorang dapat lebih parah ketika berada dalam lingkungan yang juga mengalami hal yang sama.


5. Cara mengatasi philophobia


Jika gejala fobia ini semakin memburuk dan tidak segera dikelola dengan baik, maka akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman. Namun, mengatasi fobia ini haruslah sesuai dengan kondisi kesehatan orang tersebut.


Salah satu jenis pengobatan yang dapat dicoba oleh penderita philophobia adalah dengan menjalani terapi. Melalui terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavior Therapy (CBT), penderita philophobia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena adanya perubahan respons terhadap sumber fobia.


Cara lain untuk mengatasi philophobia juga adalah dengan menempuh jalur pengobatan. Dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat antidepresan atau anti kecemasan bisa ditemukan masalah kesehatan mental lain. Hal ini pun biasanya dikombinasikan dengan terapi khusus.


Selain medis, philophobia juga dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup. Seseorang yang menderita fobia ini dapat melakukan banyak aktivitas fisik untuk mengubah pikirannya menjadi lebih positif.


Itu dia rangkuman tentang apa itu philophobia, ciri-cirinya, gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya. Jika kamu mulai merasa terganggu dengan kecemasan dan ketakutan yang kamu alami, maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional. Semoga bermanfaat!



Jika Anda ingin bertanya lebih jauh tentang  program terapi di klinik hati atau membutuhkan saran layanan terapi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan kami secara online. Penyakit yang tidak kunjung sembuh atau ada saudara teman anda yang sedang sakit. Bisa datang kepada kami, dengan perantara Kami Insya Allah sembuh atas ijin Allah SWT.



Info Lebih Lanjut Hub : 0821 1541 1233



Kesembuhan Datang dari Allah Keselamatan dan Kepuasan Pasien Tanggung Jawab Kami ⁣⁣⁣⁣



Semoga Allah memberkahi hari ini dan Allah mudahkan setiap urusan, memberikan rezeki yang halal dan baik,  melapangkan hati, dan meringankan langkah kita dalam kebaikan. Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar dan bersyukur.

 


Sekian dan terimakasih atas waktunya



Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


0 Komentar