5 Kebiasaan Yang Menyebabkan Penyakit Paru Paru

 

Assalamualaikum Wb.Wb


Penyakit paru-paru akan membuat masalah pada sistem pernapasan, menjadikan Anda sulit bernapas.


Penyakit itu bisa muncul oleh sejumlah kebiasaan yang bertahan dalam jangka waktu lama.


Kebiasaan Anda yang membahayakan kesehatan paru-paru sebagian mungkin Anda sadari, sebagian lainnya tidak Anda sadari.


Beberapa kebiasaan yang mungkin sudah umum diketahui banyak orang dapat menyababkan penyakit paru-paru adalah merokok dan terpapar polusi.


Mengutip Eat This, kebiasaan makan dan minum yang tidak terkendali hingga menyebabkan obesitas itu sebenarnya juga bisa menyebabkan penyakit paru-paru.


Selain itu, kebiasaan stres Anda juga dapat menjadi penyebab lain dari penyakit paru-paru.


Mengetahui kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru penting untuk dapat mencegah masalah kesehatan lebih jauh.


"Kesehatan paru-paru memengaruhi kesehatan seluruh organ dan sistemnya, terutama otak, peredaran darah, usus, fungsi kekebalan tubuh, dan sistem muskuloskeletal," kata dokter spesialis paru-paru di Yale Medicine, Stephen Baldassarri.


Berikut ulasan ringkas mengenai beberapa kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru, di mana Anda harus mewaspadainya sedari dini:


1. Merokok

Mengutip Hopkins Medicine, merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).


PPOK bisa meliputi:


Bronkitis kronis: peradangan jangka panjang (kronis) pada saluran udara besar (bronkus).

Empisema: kondisi paru-paru kronis yang memengaruhi kantung udara (alveoli) di paru-paru.


Selain itu, merokok dapat menyebabkan kanker pada sistem pernapasan secara luas, meliputi kanker paru-paru, hidung, sinus, dan tenggorokan.


Kebiasaan merokok menyebabkan penuaan paru-paru lebih cepat, yang pada akhir bahan beracun tersebut mengubah sel paru-paru sehat menjadi kanker.


Merokok bisa meyebabkan penyakit paru-paru karena setiap kali Anda menghisap rokok akan ada ribuan bahan kimia beracun masuk ke dalam paru-paru Anda.


Bahan kimia beracun itu meliputi nikotin, karbon monosida, dan tar.


Ketika racun masuk ke dalam sistem pernapasan, produksi lendir meningkat dan melemahkan fungsi paru-paru.


Semakin lama saluran udara akan menyempit dan mempersulit Anda bernapas.


2. Tidak aktif bergerak

Ketika Anda memiliki kebiasaan tidak aktif bergarak atau olahraga itu bisa menjadi penyebab penyakit paru-paru.


Aktif bergerak merupakan cara untuk membuat paru-paru Anda tetap bugar.


Saat Anda aktif bergerak, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mengisi bahan bakar otot.


Sehingga, paru-paru meningkatkan aktivitasnya untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida.


Selama berolahraga pernapasan Anda meningkat dari sekitar 15 kali per menit menjadi sekitar 40-60 kali per menit.


Itu menjadi latihan terbaik untuk paru-paru Anda.


Semakin rajin Anda berolahraga, semakin efisien kerja paru-paru Anda.


Begitu sebaliknya, saat Anda kebiasaan tidak aktif bergerak dapat membuat paru-paru Anda lebih cepat menua.


3. Paparaan polutan

Tanda disadari mungkin kita memiliki kebiasaan terpapar polutan.


Mengutip Eat This, paparan polutan bisa terjadi di luar dan dalam ruangan karena adanya bahan kimia.


Polutan itu bisa berasal dari:


- Debu

- Radon (gas radiokatif yang dapat menyebabkan kanker)

- Asbes

- Produk bangunan

- Cat

Karpet (yang dapat menjebak polutan dan alergen seperti tungau debu, bulu hewan peliharaan, dan jamur)

Timbal

Air keruh

Semua polutan itu dapat menyebabkan serta memperburuk infeksi paru-paru, kanker, dan asma.


Saat masih muda mungkin Anda dapat dengan mudah melawan racun dari paparan polutan.


Namun seiring bertambahnya usia, Anda akan semakin rentan terpengaruh polutan yang masuk dalam tubuh.


4. Tidak mengontrol berat badan

Makan dan minum berlebihan tanpa mengontrol berat badan dapat menjadi kebiasaan yang menyebabkan penyakit paru-paru.


Mengutip Eat This, ketika Anda memiliki berat badan berlebih, napas bisa semakin berat.


Lemak perut ekstra menghambat kemampuan diagfragma (dinding otot antara dada dan perut) untuk menarik udara dan mengembangkan paru-paru.


Jika Anda mengalami obesitas, kecenderungan kapasitas paru-paru menjadi lebih kecil.


Selain itu, kebiasan tidak mengontrol berat badan dapat merangsang hormon yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk paru-paru.


Peradangan paru-paru adalah masalah awal di antara banyak kasus Covid-19, menurut Jorge Moreno, spesialis obat obesitas di Yale Medicine.


5. Stres

Kebiasaan stres yang umum terkait masalah kognitif, nyatanya juga bisa memengaruhi kesehatan paru-paru.


Mengutip Eat This, saat stres Anda akan melepaskan hormon, seperti adrenalin dan kortisol.


Semua hormon itu berperan dalam pernapasan cepat.


Saat Anda sehat, hormon itu tidak akan menyebabkan masalah.


Namun saat Anda stres dan sudah memiliki gangguan pernapasan (seperti asma), maka hormon itu bisa semakin meningkatkan sesak napas dan menyebabkan sensasi panik.


Hal itu karena paru-paru tidak dapat mengeluarkan udara sebanyak yang seharusnya.


Dalam kasus lain, pelepasan banyak kartisol dapat merangsang napsu makan berlebih dan keinginan merokok lebih tinggi.


Padahal, napsu makan yang tidak terkontrol dapat menjadi kebiasaan  menyebabkan kelebihan berat badan hingga menyebabkan penyakit paru-paru.


Begitu juga merokok yang mengandung bahan kimia beracun.



Jika Anda ingin bertanya lebih jauh tentang  program terapi di klinik hati atau membutuhkan saran layanan terapi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan kami secara online. Penyakit yang tidak kunjung sembuh atau ada saudara teman anda yang sedang sakit. Bisa datang kepada kami, dengan perantara Kami Insya Allah sembuh atas ijin Allah SWT.



Info Lebih Lanjut Hub : 0821 1541 1233



Kesembuhan Datang dari Allah Keselamatan dan Kepuasan Pasien Tanggung Jawab Kami ⁣⁣⁣⁣



Semoga Allah memberkahi hari ini dan Allah mudahkan setiap urusan, memberikan rezeki yang halal dan baik,  melapangkan hati, dan meringankan langkah kita dalam kebaikan. Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar dan bersyukur.

 


Sekian dan terimakasih atas waktunya



Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


0 Komentar