Terapi Kecemasan Bantu Cegah Dan Atasi Gangguan Kecemasan


 

Assalamualaikum Wb.Wb


Saat menangani penderita gangguan kecemasan, dokter umumnya akan memberi obat untuk mencegah atau mengatasi gejala. Namun, bagi beberapa pasien, konsumsi obat tidak cukup ampuh untuk menangani kondisi mereka. Terapi sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mengelola kecemasan yang Anda alami dalam jangka waktu panjang.


Jenis terapi kecemasan

Ada berbagai macam terapi yang dapat membantu mencegah sekaligus mengatasi gangguan kecemasan. Terapi yang diberikan biasanya bergantung pada kondisi penderitanya. Selain itu gejala-gejala yang muncul juga memengaruhi keputusan terapis dalam menentukan jenis terapi kecemasan untuk Anda.


Berikut ini sejumlah terapi kecemasan yang bisa mencegah dan mengatasi kemunculan gejala:


1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

CBT merupakan terapi yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Menurut penelitian, terapi kecemasan ini terbukti efektif dalam pengobatan generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum, seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman, fobia dan gangguan panik.


Melalui terapi perilaku kognitif, penderita gangguan kecemasan diminta untuk mengganti pola pikir negatif menjadi lebih realistis. Selain itu, terapi ini juga turut mengubah pola perilaku Anda agar menjadi lebih efektif.


2. Terapi pemaparan

Terapi pemaparan adalah salah satu bagian dari CBT yang umumnya dipakai untuk membantu mengobati gangguan kecemasan mulai dari SAD, gangguan stres pasca trauma, hingga fobia spesifik.


Dalam terapi ini, terapis akan memaparkan Anda pada objek atau situasi yang memicu munculnya gejala gangguan kecemasan. Ada tiga tahap yang harus dilewati dalam terapi ini, antara lain:


- Tenang: terapis akan mengajari Anda teknik relaksasi untuk menghadapi kecemasan, seperti latihan pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, dan meditasi.

- Daftar: dalam tahap ini, Anda akan diminta membuat daftar objek atau situasi pemicu kecemasan, lengkap dengan tingkatannya.

- Ekspos: pada tahap terakhir ini, Anda akan diminta untuk berhadapan dengan objek dan situasi yang memicu kecemasan secara bertahap, sambil menerapkan teknik relaksasi jika diperlukan.


3. Terapi perilaku dialektika (DBT)

Saat menjalani terapi perilaku ini, Anda akan diminta untuk belajar menerima kecemasan, sambil secara aktif berusaha mengubahnya. Cara ini mirip dengan gagasan mencintai diri sendiri apa adanya, tapi tetap berusaha untuk mengubah diri menjadi lebih baik.


DBT mengajarkan Anda empat kemampuan untuk menghadapi gangguan kecemasan, seperti:


- Mindfulness: memikirkan situasi dan kondisi yang memicu kecemasan tanpa dikuasai atau dibuat takut olehnya

- Distress tolerance: mengelola kecemasan saat menghadapi situasi atau objek yang bisa menjadi pemicunya

- Interpersonal effectiveness: belajar mengatakan tidak dan meminta bantuan

- Emotion regulation: mengelola kecemasan sebelum emosi Anda menjadi tak terkendali


4. Acceptance and commitment therapy (ACT)

ACT adalah bentuk terapi kecemasan yang meminta penderitanya untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka dalam menjalani hidup. Setelah itu, penderita gangguan kecemasan akan diminta bertindak dan menghadapi pemicunya sesuai nilai-nilai yang ada dalam diri mereka tersebut.


5. Terapi seni

Terapi ini melibatkan penggunaan seni visual seperti melukis, menggambar, atau memahat sebagai media relaksasi untuk mengatasi kecemasan. Untuk mendapatkan hasil maksimal, terapis umumnya akan mengombinasikan terapi seni dengan CBT.


Terapi seni merupakan bentuk terapi yang tergolong masih baru dibandingkan lainnya. Oleh sebab itu, masih dibutuhkan banyak penelitian untuk memastikan efektivitas terapi ini dalam mengurangi gejala kecemasan.


Efektivitas setiap terapi mungkin berbeda pada masing-masing penderita gangguan kecemasan. Terapis mungkin akan mengombinasikan beberapa terapi untuk mendapat hasil yang lebih maksimal.


Cara mengatasi gangguan kecemasan selain terapi. Selain terapi, ada sejumlah tindakan sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Kemunculan gejala dari kondisi ini dapat diminimalkan dan diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat.


Berikut beberapa tips untuk mencegah dan mengatasi gangguan kecemasan:


- Rutin berolahraga

- Istirahat dengan cukup

- Menerapkan pola makan sehat

- Pelajari dan hindari apa yang jadi pemicunya

- Berbicara dengan orang terdekat saat membutuhkan bantuan

- Membatasi konsumsi alkohol dan kafein karena dapat memperburuk kecemasan

- Mengelola stres dengan menerapkan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, terapi pijat, atau mendengarkan musik yang menenangkan


Beragam terapi bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Terapi kecemasan yang dapat dijadikan pilihan, antara lain CBT, terapi pemaparan, DBT, ACT, dan terapi seni. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga membantu mencegah dan mengatasi kecemasan.


Jika Anda ingin bertanya lebih jauh tentang  program terapi pengobatan gangguan kecemasan di klinik hati atau membutuhkan saran layanan terapi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan kami secara online. Penyakit yang tidak kunjung sembuh atau ada saudara teman anda yang sedang sakit. Bisa datang kepada kami, dengan perantara Kami Insya Allah sembuh atas ijin Allah SWT.



Info Lebih Lanjut Hub : 0821 1541 1233



Kesembuhan Datang dari Allah Keselamatan dan Kepuasan Pasien Tanggung Jawab Kami ⁣⁣⁣⁣



Semoga Allah memberkahi hari ini dan Allah mudahkan setiap urusan, memberikan rezeki yang halal dan baik,  melapangkan hati, dan meringankan langkah kita dalam kebaikan. Dan semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar dan bersyukur.

 


Sekian dan terimakasih atas waktunya



Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


0 Komentar