4 GEJALA KAMU TERKENA SIFILIS






INI 4 GEJALA KAMU TERKENA SIFILIS

         Salah satu risiko yang akan kamu terima jika sering berganti-ganti pasangan dan sering melakukan hubungan intim yang tidak sehat adalah terserang penyakit kelamin. Kondisi ini pastinya sangat memalukan.

Apabila kamu merasa tanda-tanda penyakit kelamin menyerang dirimu, cara paling tepat adalah untuk segera memeriksakannya ke dokter. Nah, berikut ini akan dibahas salah satu penyakit kelamin menular, yaitu sifilis.

Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Sifilis meruoakan penyakit yang biasa juga disebut infeksi menular seksual (IMS) dan penyebarannya paling umum akibat hubungan intim dengan orang yang sudah terinfeksi penyakit ini. Namun, penyakit ini juga ternyata dapat menyerang seseorang melalui cairan tubuh penderita, yaitu darah. Maka dari itu, penyakit ini juga dapat menyebar karena penggunaan jarum suntik yang kurang steril seperti penggunaan narkoba, tato, dan piercing. Bahayanya lagi, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh ibu kepada bayi di dalam kandungan.

        Gejala penyakit sipilis dapat terlihat beberapa minggu setelah bakteri treponema pallidum masuk ke dalam tubuh. Nah, ini gejala yang akan muncul pada penyakit sifilis:

1.        Fase Primer— Dalam tahapan ini, gejala yang akan timbulkan adalah luka pada alat kelamin dan di sekitar mulut. Tampilan dari lukanya pun berbentuk seperti gigitan serangga tanpa rasa sakit dan bertahan selama 1 hingga 2 bulan. Dalam tahapan ini pun, penularan akan sangat mudah terjadi akibat hubungan intim.

Pada akhirnya, lesi ini akan sembuh tanpa meninggalkan bekas. Meskipun luka telah sembuh, bukan berarti sipilis juga menghilang. Pengidap juga masih bisa menularkan sipilis pada orang lain dalam kondisi ini. Luka juga dapat terjadi di bagian tubuh lain selain kelamin.

2.        Fase Sekunder — Tahap ini muncul sekitar 1 hingga 6 bulan (rata-rata sekitar 6 hingga 8 minggu) setelah infeksi pertama. Pastinya akan ada beberapa gejala yang berbeda pada stadium kedua ini. Ruam kemerahan bisa muncul tanpa disertai rasa gatal di bagian-bagian tertentu, seperti telapak tangan dan kaki, atau area lembap seperti skrotum dan bibir Miss V.

Gejala lain yang timbul antara lain demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan berat badan, rambut rontok, dan nyeri otot. Perlu diketahui juga bahwa gejala dan tanda dari infeksi kedua sipilis ini akan hilang dengan sendirinya. Namun, bukan berarti penyakit ini akan hilang secara total dalam tubuhmu. Sebab, infeksinya akan berlanjut hingga stadium laten.

 

3.        Fase Laten — Jika pengobatan masih belum tuntas atau tidak dilakukan sama sekali, maka akan masuk ke dalam tahap laten ini. Ini adalah tahapan setelah seseorang terinfeksi dan ruam pada tahap sekunder hilang. Pengidap tidak akan merasakan gejala apa pun dalam beberapa waktu (tahap laten). Bisa saja gejala bertahan hingga satu tahun atau bahkan 5-20 tahun.

Diagnosis yang akurat pada tahap ini hanya dapat dilakukan melalui tes darah, pengalaman seseorang, atau kelahiran anak dengan sifilis kongenital. Penularan akan terjadi pada tahap awal periode ini atau juga selama tahap laten ini terjadi, jika tidak ada gejala lain yang muncul.

4.        Fase Tersier — Jika tidak diobati, tahap akhir ini mungkin akan muncul dalam waktu dini, yaitu 1 tahun. Selain itu, tahap ini juga bisa muncul kapan saja seumur hidup. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling menular.

Pengidap akan merasakan gangguan serius pada pembuluh darah dan jantung. Ia juga akan mengalami gangguan mental, kebutaan, masalah sistem saraf, dan bahkan kematian. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain gummata (luka besar di dalam tubuh atau pada kulit), sifilis kardiovaskuler (yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah), dan neurosifilis (yang memengaruhi sistem saraf).

 

    Penyebab Sifilis

    Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri , yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.

    Diagnosis Sifilis

    Untuk mengetahui seseorang menderita sifilis, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan pengambilan cairan luka. Tes darah untuk mengetahui adanya antibodi untuk melawan infeksi, sementara pemeriksaan cairan luka guna mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis (sipilis).

    Pengobatan  Sifilis

    Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan antibiotik penisilin  Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.

 

    Pencegahan Sifilis

    Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skiring terhadap penyakit sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini.

 

0 Komentar