Nyeri
pinggang merupakan salah satu keluhan yang umum dirasakan orang segala usia.
Nyeri pinggang bisa muncul setelah mengangkat barang berat, terlalu lama duduk,
atau terlalu lama berdiri. Namun, tidak semua nyeri pinggang dapat hilang
dengan sendirinya. Jika nyeri di pinggang Anda berlangsung lama, mungkin ini
tandanya Anda mengalami saraf kejepit. Nah, bagaimana cara membedakannya dari
nyeri pinggang biasa?
Memahami Kondisi Saraf Kejepit Di
Pinggang
Walau
kerap mengganggu aktivitas, banyak orang seringkali membiarkan nyeri pinggang
tanpa diobati, menunggu sampai nyeri hilang sendiri.
Nyeri
pinggang atau low back pain (LBP) kebanyakan bersifat ringan dan bisa dialami
setiap orang setidaknya sekali seumur hidup. Kondisi ini terjadi ketika otot
menegang akibat melakukan aktivitas fisik yang berat.
Namun,
Anda sebaiknya tidak menganggap nyeri pinggang sebagai hal yang sepele.
Pasalnya, nyeri di pinggang juga dapat menandakan suatu kondisi tertentu yang
membutuhkan penanganan, salah satunya adalah saraf kejepit.
Saraf
kejepit di pinggang atau herniated nucleus pulposus (HNP) adalah gangguan yang
muncul ketika bantalan ruas tulang belakang (nucleus pulposus) menonjol atau
bergeser sehingga menekan saraf tulang belakang dan saraf tepi.
Bila ini
terjadi, orang yang mengalaminya akan merasakan gejala berupa nyeri pinggang
atau punggung bawah dan nyeri punggung atas.
Tonjolan
bantalan tulang tersebut dapat mengiritasi dan bahkan merusak akar saraf tulang
belakang atau terkadang sumsum tulang belakang.
Biasanya,
HNP disebabkan oleh proses penuaan. Perlu Anda ketahui, piringan sendi akan
kehilangan kadar air seiring dengan bertambahnya usia. Ini membuat piringan
sendi menjadi rapuh, bergeser, dan kaku.
Ada pula beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko Anda mengalami HNP, yaitu
melakukan olahraga yang terlalu berat, melakukan kegiatan yang berulang dan
berlangsung lama seperti membungkuk, dan kelebihan berat badan.
Perbedaan gejala nyeri pinggang biasa dan
nyeri pinggang karena saraf kejepit bisa dibedakan dari jenis dan lokasi
timbulnya nyeri, serta intensitas keparahan rasa nyeri.
Pada nyeri pinggang biasa, gejalanya
berawal dari rasa sakit pada bagian punggung bawah, bagian bawah tulang rusuk,
hingga ke area pinggang.
Mulanya pinggang hanya terasa pegal, tapi
lama kelamaan sakitnya terasa menusuk sehingga membuat Anda sulit bergerak atau
berdiri tegak. Untungnya, nyeri pinggang biasa dapat membaik dengan sendirinya.
Beda dengan LBP, bila nyeri di pinggang
terjadi karena HNP, maka gejala yang
muncul lebih parah dan intens seperti di bawah ini:
· 1. Nyeri
atau mati rasa, paling sering pada satu sisi tubuh
· 2. Rasa
sakit meluas ke lengan atau tungkai
· 3. Nyeri
akan semakin hebat di malam hari atau bila Anda melakukan gerakan tertentu
· 4. Nyeri
memburuk setelah berdiri atau duduk
· 5. Mudah
merasa nyeri walau hanya berjalan sebentar
· 6. Kelemahan
otot berlebih
· 7. Kesemutan
· 8. Sensasi
terbakar pada area yang bermasalah
· 9. Rasa
sakit berkepanjangan dan tidak kunjung menghilang
10. Rasa nyeri akibat saraf kejepit bahkan
bisa muncul dengan sendirinya tanpa melakukan kegiatan fisik yang berat
terlebih dahulu, misalnya ketika Anda beristirahat.
11. Nyeri akibat saraf kejepit di pinggang
dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Sebelum ini terjadi, ada baiknya
Anda melakukan kebiasaan sehat untuk mencegah kondisi ini terjadi.
12. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat
menimbulkan risiko terhadap HNP. Namun, hal ini bukan alasan untuk membuat Anda
malas olahraga.
Cara
Mencegah Saraf Kejepit Dipinggang
Olahraga tetap bisa menjadi cara yang
efektif untuk mencegah saraf kejepit. Beberapa latihan seperti aerobik atau
peregangan otot dapat meningkatkan tingkat kebugaran tubuh dan memperkuat otot.
Selain itu, Anda bisa melakukan latihan
khusus untuk memperkuat otot-otot di perut, bokong, dan punggung guna
menstabilkan tulang belakang dan mengurangi ketegangan pada cakram yang
melindungi tulang belakang.
Olahraga juga dapat membantu
mempertahankan berat badan. Ini tentunya sejalan dengan tujuan pencegahan,
mengingat obesitas adalah salah satu faktor risiko saraf kejepit di pinggang.
Hanya saja, Anda harus melakukan olahraga
dengan hati-hati. Jangan langsung melakukan olahraga dengan intensitas tinggi
bila Anda belum terbiasa. Mulailah dengan perlahan, tapi konsisten dan rutin.
Selanjutnya, pertahankan postur tubuh yang
baik saat berdiri, duduk, atau tidur. Hindari membungkuk terlalu sering serta
duduk dan berdiri dalam waktu lama. Alih-alih menyilangkan kaki, duduklah dengan
posisi kaki menapak lantai.
Bila Anda mau mengangkat sesuatu yang
berat, maka lakukan dengan teknik yang aman. Caranya, tekuk lutut terlebih
dahulu, baru kemudian angkat barangnya. Jangan langsung mengangkat barang
dengan posisi membungkuk karena ini akan membuat Anda rentan mengalami saraf
kejepit.
0 Komentar
Terimakasih Atas Kritik Dan Sarannya