Setiap anggota tubuh manusia
diciptakan untuk fungsinya masing-masing. Bila ada yang rusak, maka kerja dan
fungsinya akan terganggu, atau tidak berfungsi sama sekali. Bila mata rusak,
penglihatan pun terganggu, atau menjadi buta. Begitu pula dengan anggota
lainnya, misalnya mulut, hitung, telinga
dan lain sebagainya. Termasuk pula bila seseorang terserang penyakit hati. Bila
hati terjangkit penyakit maksiat, penyakit yang menjauhkannya dari Allâh Azza
wa Jalla, maka hati tidak bisa menjalankan fungsi kerjanya. Ia tidak bisa
menghadirkan amalan-amalan untuk ibadah kepada-Nya. Ia akan jauh dari mengenal
Allâh Azza wa Jalla . Penyakit hati adalah penyakit yang sangat berbahaya, dan
terkadang si penderita tidak bisa merasakannya. Kalaupun ia merasakannya, namun
susah baginya untuk bersabar dalam mengobatinya. Karena obat sakit hati adalah
dengan melawan hawa nafsunya. Dan ini hal yang memerlukan pengorbanan besar.
Keberadaan hati
yang selamat merupakan hati yang mendatangkan apa yang kita miliki menjadi bermanfaat,
dapat mensukseskan diri kita selamat dari siksa atau deritanya kehidupan, dan
memiliki pahala yang banyak. Hati yang selamat maksudnya adalah selamat dari
kesyirikan, keragu-raguan, dan cinta kejahatan serta cendrung berbuat sesuatu
yang bid‟ah dan
mengandung dosa. Dalam Al-Quran banyak menempatkan kata hati dengan jiwa, yang
maksud tujuannya juga merupakan sebagai pengendali kehidupan manusia dalam
bertingkah laku. Apabila manusia memberikan keilmuan dan keimanan bagi jiwa
atau hatinya.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan ridho Allah
Swt., maka ia akan selamat dengan kebaikan. Akan tetapi bila kosong dari
keilmuan dan keimanan, maka ia akan tersesat dengan tingkah laku keburukan. Maka
sambutlah Kitab Allâh Azza wa Jalla dan Sunnah Nabi Shallallahu‘alaihi wa
sallam dengan penuh antusias, agar kita bisa menyembuhkan hati kita; agar kita
mendapat kesembuhan dan juga rahmat-Nya. Dalam Al-Quran dan Sunnah terdapat
cahaya dan petunjuk; terdapat ruh dan kehidupan; yang membentengi dari syetan
dan godaannya.
Mengenai hati
manusia, bisa diklasifikasikan dalam tiga kategori:
1. HATI YANG BERSIH
yaitu yang selamat
dari berbagai penyakit dan kerusakan. Dalam hati ini tidak terdapat di dalamnya
selain kecintaan kepada Allâh dan takut kepada-Nya. Hatinya selalu takut akan
hal-hal yang bisa menjauhkannya dari Allâh Azza wa Jalla . Ia adalah hati yang
khusyuk, yang hidup, dan senantiasa sadar akan tujuan dirinya ada di bumi.
2. HATI YANG MATI
tak ada kehidupan
di dalamnya. Ia tidak mengenal Rabbnya, tidak pula beribadah menyembah-Nya. Ia
hidup mengikuti hawa nafsu dan kesenangan belaka, meskipun itu mengundang murka
Allâh. Ia tidak menghiraukan nasihat yang diberikan. Ia justru mengikuti seruan
syetan dan bujuk rayunya.
3. HATI YANG SAKIT
Hati ini sebenarnya
menyimpan energi, menyimpan kehidupan, akan tetapi telah bersarang penyakit
dalam hati ini. Terkadang ia bisa lebih dekat kepada keselamatan, bisa pula ia
lebih dekat pada kebinasaan.
Penjelasan tentang beberapa metode terapi terhadap orang-orang yang sedang mengalami problem kejiwaan termasuk perasaan cemas, frustasi dan ketakutan dalam menghadapi kehidupan yang di jalani.
1.Metode
terapi dengan pendekatan keyakinan dimaksudkan agar ada hubungan spiritual kita
dengan mendekatkan diri kepada Allah membersihkan hati dari kotoran-kotoran
duniawi yang membuat hati gelisah, cemas dan berbagai penyakit kejiwaan lain.
2.Metode
memperbanyak wasilah (membaca surat al-fatihah) kepada Allah. Jadi ada
ketergantungan kepada otoritas yang dianggap dan diyakini memiliki kualitas
hidup yang lebih baik dan dapat ditiru. Secara psikis, hal ini menciptakan
ilusi positif, bahwa ada pihak lain yang selalu berusaha membantu menyelesaikan
permasalahn kehidupan yang sedang dia jalani. menyelesaikan permasalahn
kehidupan yang sedang dia jalani.
3.Metode
berkonsertrasi dan hanya mengingat dan melafadzkan kata Allah, berarti ada
model relaksasi dengan menanggalkan semua masalah yang dihadapi dengan
menyandarkan pada kekuatan dan kekuasaan metafisik-supranatural Allah SWT.
4.Metode
memperbanyak mandi besar pada malam hari. Oleh karena itu, psikoterapipada
dasarnya bertujuan mengubah pikiran orang-orang yang mengalami gangguan
kejiwaan tentang diri mereka, orang lain ,kehidupan, dan masalah-masalah
sebelumnya yang menjadi penyebab kecemasan yang dia alami. Dari sinilah maka
mengubah pikiran merupakan langkah pertama dan utama untuk mengubah kepribadian
dan perilaku.
Dalam psikoterapi
semacam ini, dapat diketahui bahwa penyembuhan seorang pasien tidak cukup hanya
dengan mengetahui hakikat permasalahannya, mengubah pikiran terhadap
permasalahan tersebut, serta mengubah cara pandang terhadap diri dan
kehidupannya saja, akan tetapi yang menjadi hal penting juga adalah bagaimana si
penderita gangguan kejiwaan itu dapat melewati pegalaman baru dalam hidup degan
menerapkan pikiran-pikiran baru tentang dirinya dan orang lain. Dia juga harus dapat
melihat bahwa perilaku barunya tersebut dapat menunjukkan keberhasilan dalam
perubahan kualitas kehidupannya. Sehingga dari sini, melatih secara aktif perilaku
baru yang muncul dari pikiran-pikiran baru serta berbagai harapan keberhasilan
yang dapat dicapai akan mengikibatkan perubahan besar dalam perilaku dan
kepribadian individu untuk taraf penyembuhan.
Dalam psikoterapi dengan
media ayat-ayat al- qur'an sebagaimana terjadi di klinik hati, seorang yang
mengalami kecemasan dibiasakan bertasbih, berdzikir atau berdo'a dengan
menggunakan ayat - ayat al-Qur'an, yang dari sini akan dapat membantu relaksasi
dan ketenangan jiwa.
Dalam berdo'a,
seorang bermunajat kepada Tuhannya seraya memanjatkan keluhan dan penderitaan
hidup yang dialami yang kesullitan-kesulitan ini sangat mengganggu dan
membuatnya gelisah dan cemas, untuk kemudia memohon agar Allah SWT memberikan
pertolongan dan jalan keluar terhadap semua persoalan yang menimpa seseorang.
Kalau dicermati, sekedar mengungkapkan problem yang mengganggu dan membuat cemas kepada orang lain saja dapat mengurangi perasaan cemas karena dapat tercipta kondisi relaksasi pada diri seseorang yang sangat berlawanan dengan kecemasan, apalagi luapan perasaan ini ditujukan kepada sang pencipta masalah, Allah SWT, dengan berdo'a dan bermunajat secara rutin, yang biasanya diiringi ritual shalat, pastilah hal ini jauh lebih dapat menciptakan kondisi relaksasi pada diri seseorang.
Keberadaan hati yang dijelaskan oleh hati dalam wacana keilmuan Islam yang dikutip dari sumber Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadis dapat memberi pemahaman yang benar dan kehati-hatian bagi masyarakat dalam menggunakan dan menjaga hati tersebut dalam diri manusia. Pemahaman ini akan mengantarkan kebenaran dalam mewujudkan ketenagan diri tanpa terjadi lagi kontradiksi dalam mempertahankan mana yang benar dan tidak dari persepsi-persepsi yang hadir selama ini yang tidak memiliki sumber dari Al-Quran dan Al-Hadis.
Telah lulus uji
coba praktek pengobatan alternatif medis dan non medis kami disini Klinik Hati memberikan
pelayanan terapi dan motivasi kepada pasien.
Nah, demikianlah ulasan lengkap yang bisa kami
berikan kali ini mengenai pengobatan hati. Agar anda mendapat menjaga hati
dengan pemahaman atau memperoleh manfaat dari materi diatas, semoga senantiasa
diberi izin atas nikmat dan berkah dari Allah SWT.
Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam Bishowab.
Jika ingin mengetahui secara lebih terperinci
lagi, bisa Anda konsultasikan kepada Ustadz Imam Teguh, Lc yang beralamatkan di Jalan Kinibalu No. 26 B
/ 42 Rt01/13 Kel.Sidanegara, Kec.Cilacap Tengah Kab.Cilacap JAWA TENGAH atau di nomor WA 082115411233
Waalaikumsalam
Wr.Wb.
0 Komentar
Terimakasih Atas Kritik Dan Sarannya